Pentingnya pendidikan bagi wanita zaman sekarang sangat penting.
Bukan karena emansipasi wanita saja tetapi melainkan perubahan zaman yang
menuntut wanita menjadi lebih aktif dan berperan dalam kehidupan berkeluarga,
bersosial, berbangsa dan bernegara
Wanita merupakan aspek penting dalam keluarga. Wanita yang
katanya merupakan “jantung” di keluarganya. Ditambah lagi wanita (ibu) disebut
tiga kali didahulukan dibandingkan pria. Surga pun berada di bawah kaki ibu.
Wanita (ibu) yang katanya yang akan mendidik satu generasi sedangkan lelaki
hanya mendidik satu orang. Tetapi dikabarkan juga penghuni neraka yang paling
banyak adalah wanita.
Suatu saat saya pernah ditugaskan di pare untuk mengawal
anak-anak murid untuk belajar bahasa inggris disana. Kami berangkat 2 bis dari
Lampung menuju Pare, Kediri, Jawa Timur menghabiskan waktu sekitar 2 hari 1
malam. Kami 2 bis terdiri dari 79 murid perempuan dan 9 murid laki-laki bersama
ustad/dzah sebanyak 5 orang. Setelah berada satu bulan di Pare mengasuh
anak-anak murid perempuan ternyata sulit-sulit gampang bukan karena subjektif
saya sebagai lelaki tetapi saya menilainya dari pemberian pupuk sejak awalnya
pun salah.
Itulah betapa pentingnya tugas pondok pesantren wanita
ditambah peran guru didalamnya dan orang tua diluarnya. Wanita umur 15-17
merupakan masa pembekalan yang efektif bukan hanya saja untuk membuat dia
pintar. Tetapi lebih bisa membuat dia mengenal Tuhannya dan berbuat baik bagi
alam semesta. Dari sini pun saya mendapat beberapa pelajaran penting tentang
pentingnya pendidikan anak di usia dini terutama di pondok pesantren. Sehingga
disaat keluar dari pondok bukan hanya selama 2 bulan tetapi untuk setelah
keluar dari pondok untuk meneruskan perjuangan kalian nantinya.
Contohnya saja; kurang kesadaran dalam disiplin melaksanakan
ibadah. Mulai dari mengambil air wudhu terlalu lama dan perlu ditemani
temannya. Waktu sholat pun imam sudah hampir mengakhiri bacaan al-fatihah,
beberapa anak masih bercanda dan mengobrol dengan teman sebelahnya. Membaca
al-Qur’an pun ada yang masih bercanda. Ya ampun nak, mau menghadap Tuhanmu saja
kalian masih banyak bercanda bagaimana
dengan bekal kalian menghadapNya di waktu akhir nanti. Apakah kami masih bisa
berharap nama kami (orang tua) kalian sebut di ujung setiap do’a kalian.
Contoh lainnya; di bidang disiplin waktu dan kebersihan pun
kalian belum sadar. Waktunya untuk tidur istirahat kalian masih ada yang
bercanda belum tidur. Soal kesadaran sampah pun kalian belum sadar betul betapa
pentingnya kebersihan terutama untuk kesehatan kalian sendiri. Dan (maaf) ‘underwear’ dan ‘bra’ kalian pun
sembarangan ditaruh dimana-mana. Hasil dari kebiasaan ini pun hampir setiap
hari ada saja diantar kalian yang sakit. Apalagi kalian sedikit sekali makan
nasi dan lebih memilih banyak jajan jajanan yang kurang sehat bagi tubuh
kalian. Apakah kami masih bisa berharap kalian sekedar menyapu atau mencuci
piring di rumah yang telah membesarkan kalian.
Pada saat proses belajar pun kalian lebih banyak bercanda
dari pada merasakan rugi kalau tidak mendapatkan ilmu di kelas. Jam istirahat
pun lebih senang menonton tv ‘sinetron’ atau pun ftv abg yang tidak pantas
ditiru untuk anak didik pondok. Lebih senang bermain dengan media sosial
dibandingkan 5 menit hanya sekedar mendengarkan suara orangtua untuk memberi
kabar atau meminta uang. Apakah kami masih
bisa berharap di kala orang tua kalian sakit ataupun tua nanti, kalian masih
mau mengurus mereka.
Disamping itu sudahkah kalian tahu anakku bahwa sejak tahun
1998 data komnas perempuan mengatakan setiap harinya ada 20 orang wanita
mengalami kekerasan seksual dan 12 orang setiap hari diperkosa di Indonesia.
Sejak tahun 2013 ada 2300 kasus kekerasan artinya ada 8 anak sehari menjadi
korban kekerasan.
Iwan fals dengan bagusnya menyindir dalam liriknya :
Sekolah biasa saja jangan pintar-pintar percuma
Latihlah bibirmu agar pandai berkicau
Sebab mereka sangat perlu kicau yang merdu
Sekolah buatmu hanya perlu untuk titel
Peduli titel didapat atau titel mu’jizat
Sekolah buatmu hanya perlu untuk gengsi
Agar mudah bergaul tentu banyak relasi
Jadi penjilat yang paling tepat
Karirmu cepat uang tentu dapat
Jadilah Dorna jangan jadi Bima
Sebab seorang Dorna punya lidah sejuta
Hidup sudah susah jangan dibikin susah
Cari saja senang walau banyak hutang
Munafik sedikit jangan terlalu jujur
Sebab orang jujur hanya ada di komik