Laman

Jumat, 18 Januari 2013

Daun terbang karena tiupan angin atau karena pohon tidak memintanya untuk tinggal


"Daun terbang karena tiupan angin atau karena pohon tidak memintanya untuk tinggal"
sebuah kalimat yang saya kutip dari seseorang. ini
yang merupakan sebuah kisah yang entah nyata atau khayalan.

"Daun terbang karena tiupan angin atau karena pohon tidak memintanya untuk tinggal"

izinkan saya memberikan sebuah opini..
kisah ini memang kisah yang inspiratif
namun saya ingin menganalogikan bagaimana kalau kisah ini menjadi jilid 2

"Daun terbang karena tiupan angin atau karena pohon tidak memintanya untuk tinggal"

bagaimana jikalau yang perannya kita tambah lagi menjadi 3, yakni "bibit", "tanah" dan "pupuk"
dan bagaimana lagi jikalau angin yang ada kita rubah menjadi "angin puting beliung" dan kita tambahkan dengan "banjir bandang" yang besar.

"Daun terbang karena tiupan angin atau karena pohon tidak memintanya untuk tinggal"

kalau yang menjadi pihak ketiga adalah angin kecil saja kisah ini sudah menjadi sedih
bagaimana jikalau yang memisahkan adalah angin puting beliung dan atau sebuah banjir bandang?
sekuat kuat nya daun atau pun pohon mau tak mau mereka pun harus berpisah
dan ternyata usut punya usut antara pohon dan daun memiliki background yang sangat berbeda
perbedaan ini bisa dilihat dari bibit, tanah dan pupuk yang mereka punya.

"Daun terbang karena tiupan angin atau karena pohon tidak memintanya untuk tinggal"

dan sekarang yang menjadi pertanyaan adalah 
jikalau kamu menjadi pohon masih kah kau pinta daun untuk tetap tinggal?
ataukah...

"Daun terbang karena sesuatu atau karena pohon (sengaja) tidak memintanya untuk tinggal"


"Daun yang jatuh tak kan pernah membenci angin". harapku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar